Kamis, 08 Maret 2012

Pertunjukan Ganjil

Sebuah gedung pementasan berdiri angkuh di depan taman kota, di suatu masa di malam itu.
dengan berteman derit langkah, aku masuk dan menyalami satu-satunya kursi yang tersenyum ramah kala kaki menginjak ruangan.
setelah berbincang dengannya, ternyata aku akan menyaksikan sebuah kabaret besar yang diperankan oleh anak-anak semesta.
Adegan pertama di mulai, sorot lampu yang arogan menderu sosok langit yang menelungkup di tengah panggung dengan ekspresi memilukan , dia mencoba mengulurkan tangannya kepada tanah, sosok lain yang terbujur kaku di sudut panggung, tanpa cahaya. 
Lampu kembali dimatikan.
Sepertinya adegan kedua akan di mulai, pikirku. Beberapa saat ruangan terlihat akrab dengan gelap, seketika hitam itu dibungkam oleh cahaya yang bermuara di atas panggung. terlihat rembulan dengan gaun pucat pasi melambai lemah.
Debaran waktu menenggelamkan senandung gadis itu,
"ada yang tak sempat kau redam, saat nyala lilin kau padamkan, lukaku yang semakin dalam"
lirihnya, suaranya bak sihir yang memaksa aku menikmati setiap derita yang disajikan ,
hingga akhirya tirai ditutup, pertunjukan selesai.